Kritik Universitas, Kritik Ideologi

....apa guna kita memiliki sekian ratus ribu alumni sekolah yang cerdas, tetapi massa rakyat dibiarkan bodoh? Segeralah kaum sekolah itu pasti akan menjadi penjajah rakyat dengan modal kepintarannya.” (Y.B Mangunwijaya)

Petikan kalimat itu tampaknya menarik untuk disimak oleh para petinggi kampus dan dosen pengajar di universitas ini. Sebab, akhir-akhir ini kondisi sosial ekonomi daerah dan bangsa kian terpuruk. Keterpurukan itu bukan semata-semata karena kekuatan ideologi liberal-kapitalis yang menggerogoti tetapi juga karena perilaku dan tindakan anak negeri sendiri yang menindas dan eksploitatif.

Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi harus menjawab permasalahan tersebut. Peran universitas bukan lagi semata-mata memproduksi generasi yang berilmu tetapi berkarakter dan berbudaya. Kegiatan akademik sejatinya bukan hanya upaya transfer ilmu tetapi transformasi nilai budaya. Sinergi antara budaya kearifan lokal dan budaya akademik merupakan sesuatu yang ideal untuk diajarkan pada mahasiswa baik secara verbal maupun praksis. Kalau itu diterapkan, proses demoralisasi dan dehumanisasi anak bangsa akan berakhir.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Distorsi Kesadaran Kaum Intelektual

     Mendengar istilah intelektual, kita terkesima, kagum, dan takjub. Kagum serta terkesima karena sosok intelektual memilki kebesaran, ketinggian dan kedalaman ilmu dan pengetahuan. Karenanya, seorang intelektual adalah pribadi yang dihargai, dan ditempatkan pada posisi tertinggi dalam relasi atau stratifikasi sosial.
     Kaum intelektual umumnya hidup dan berhabitat di kampus-kampus. Di sanalah, orang-orang intelektual berkecimpung, bergelut, dan bergumul dengan kehidupan. Mereka bagai cahaya yang bersinar menyinari fakta, realitas serta praksis kehidupan sosial, budaya, ekonomi, hukum dan budaya di luar kampus. Suara-suara kebenaran, keadilan, kemanusiaan, dan ketuhanan memancar keras dari kampus. Mereka, kaum intelektual, menjadi benteng kekuatan moral, etik dan transendental kehidupan. Mereka menjadi juri dan hakim yang absolut terhadap praktek penindasan, ketidakadilan, ketimpangan, kesewenang-wenangan, kediktatoran, kezaliman, pemarjinalan, pemiskinan, dan pembodohan umat manusia. Mereka bagai nabi dan rasulnya kehidupan modern dan kemajuan ilmu pengetahuan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Penelitian Kurang, Kualitas Dosen atau Institusi Universitas?


Peran dan fungsi dosen sejatinya tidak hanya mengajar tetapi juga melakukan penelitian untuk menjawab semua permasalahan masyarakat sekaligus melahirkan inovasi dan teknologi baru. Kegiatan penelitian dalam universitas memang sangat penting. Maju tidaknya daerah dan bangsa sangat ditentukan oleh banyaknya hasil-hasil penelitian atau inovasi teknologi yang sudah dilahirkan dari universitas. Unhas sebagai universitas ternama di Indonesia Timur mengemban amanah itu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS